Welcome To My Blog # My Mind # My Inspirate

Friday, November 2, 2012

Kawat Gigi atau Behel

Mengenal Efek Positif dan Negatif  Memakai Behel

Kegunaan Memasang Behel
Menurut kalangan dokter gigi, behel sebenarnya ditujukan untuk merapikan letak dan susunan gigi. Gigi yang menumpuk dan tidak rata dapat menimbulkan berbagai masalah, diantaranya kebersihan dan bau mulut. Selain itu, behel dapat bermanfaat untuk memperbaiki mekanisme mengunyah, pencernaan, pengucapan dalam bertutur, serta memperbaiki penampilan wajah. Perlu diketahui juga bahwa pemasangan behel tidak semudah bayangan orang. Karena diperlukan prosedur yang sangat hati-hati, melalui proses pemeriksaan, foto susunan gigi, hingga membuat cetakan gigi pasien agar diketahui bagian-bagian yang memang memerlukan perbaikan. Selain itu, pemasangan behel memang harus dilakukan kepada ahlinya, agar tidak menimbulkan efek samping.
Efek Negatif Behel
Drg Zaura Rini Anggraeni, MDS, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) dalam acara temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, seperti ditulis media pada Minggu (18/3/2012) mengatakan.
"memasang behel kalau hanya untuk gaya gayan sebaiknya tidak perlu dilakukan karena bisa merugikan pasien itu sendiri"
Menurut Drg Zaura , bahaya yang  muncul yaitu ,kawat gigi  bisa merusak posisi gigi.Tulang yang memegang gigi akan rusak dan bisa membuat gigi goyang.
Hal ini merupakan kerugian besar yang tidak bisa dibayar, karena gigi kalau sudah goyang tidak bisa dicekat lagi.

"Seperti halnya pagar kalau ditekan terus lama-lama dia bisa doyong sampai ke bawah, begitu juga dengan tulang penyangga gigi yang bisa rusak. Dan itu ada penelitiannya bukan hanya sekedar omongan saja," ungkapnya.
Hal-hal  lain yang bisa terjadi adalah penumpukan atau penimbunan makanan karena umumnya gigi yang memakai behel  lebih sulit dibersihkan.
Apalagi  jika orang yang memakai tersebut malas atau asal-asalan dalam membersihkan gigi ,ujung ujungnya dapat  menyebabkan kerusakan email gigi.
"Ada yang bilang ,cuma ditempel saja kok enggak pakai tekanan, tapi sebenarnya tempelannya itu pun sudah memberikan kerugian. Wong gigi licin-licin kok ditempelin macem-macem," ujar drg Zaura.
Proses penempelan ini kalau tidak dilakukan dengan benar misalnya mengaduknya tidak pas, maka bahan kimia ini bisa merusak email gigi, memicu gigi berlubang, jika bersentuhan dengan gusi menyebabkan pembengkakan atau peradangan gusi.
Penggunaan behel yang benar biasanya digunakan sebagai kepentingan untuk pengunyahan, misalnya gigi tidak beraturan sehingga proses mengunyahnya menjadi lebih sulit.
Jika kondisi ini tidak diperbaiki bisa menyebabkan dampak pada sendi rahang. Dampak lain juga karena bisa mengganggu kecantikan penampilan, jadi bukan untuk gaya-gayaan.

"Kalau ingin gigi rapi dan memang harus pakai behel atau diagnosisnya memang perlu behel, paling murah ke RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) yang ada di setiap FKG (Fakultas Kedokteran Gigi). Kalau ke Puskesmas mungkin belum ada, tapi kita akan bekerja ke arah itu," ungkapnya.
Hal lainnya drg Zaura juga memberikan saran kepada masyarakat supaya tidak sembarangan mendapatkan perawatan atau pengobatan gigi yaitu:
  1. Pergilah ke tempat yang diakui yaitu di Puskesmas, rumah sakit pemerintah atau RSGM, biaya tidak mahal dan jelas bisa di pertanggungjawabkan mutu serta kualitasnya.
  2. Jangan menganggap pengobatan gigi itu mahal, karena ada yang murah dan terjamin mutunya.
  3. Peliharalah gigi yang sehat tetap sehat, apabila ada kelainan dan butuh bantuan maka datanglah sedini mungkin dan jangan tunggu sampai parah seperti gigi berlubang.
  4. Kontrol kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali.
 Jika anda masih berencana memasang kawat gigi ini,silahkan  ditinjau kembali keputusan Anda.Dan yang sudah terlanjur memakai hanya untuk gaya gayaan,coba dipikirkan ulang mengenai pendapat Drg Zaura Rini Anggraeni diatas.

No comments:

Post a Comment