Ekseksistensiaisme adalah
pemberontakn terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan kondisi modernitas.
Eksistensialisme juga merupakan pemberontakan terhadap alam yang impersonal
(tanpa kepribadian) dan zaman industri modern. Eksistensi merupakan kritik atas
kecenderungan gerakan masa pada jaman modern, yang merupakan protes terhadap
gerakan-gerakan totaliter, baik fasis, komunis,dll, yang cenderung
menghancurkan orang-perorang dalam kolektifitas.
Awal
munculnya eksistensialisme berawal dari kritik atas krisis kemanusiaan sebagai
implikasi perang dunia 1 dan perang dunia dua. realitas krisis tersebut membuat
eksistensialisme mulai menyuarakan tentang kegelisahan-kegelisahan, kehancuran
dan sensasi nihilitas.
Dasar dari pemikiran eksistensialisme
adalah bahwa filsafat harus bertolak pada masyarakat kongkret; Eksistensi
manusia menjadi titik sentral pemikiran; eksistensi mendahului esensi.
Antara
eksistensi dan esensi terdapat suatu perbedaan yaitu eksistensi adalah suatu
keadaan actual yang benar-benar terjadi dalam ruang dan waktumenunjuk pada
suatu benda yang ada disini dan sekarang. Sedangkan esensi yaitu sesuatu yang
membedakan antara suatu benda dan corak benda lain; esensi menjadikan benda itu
seperti apa adanya, atau suatu yang dimiliki secara umum oleh bermacam-macam
benda; esensi adalah hal umum untuk beberapa individu.
Titik
pusat kajian Eksistensialisme yaitu pusat renungan manusia adalah manusia
konkret, local dan bukan manusia abstrak, konseptual, dan universal;
eksistensialisme menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi,
pendalaman kesadaran yagn dalam dan langsung. Pendoronganya adalah keinginan
‘untuk hidup’ dan dikui sebagai ‘individul’. Arti dan makna kehidupan manusi
hanya diakui dalam konteks diatas. Tempat bertanya manusia adalah kesadarn
langsung yang tidak dimuat dalam system atau dalam abstraksi melainkan dalam
pengalaman konkret.
Macam-Macam Eksistensialisme
·
Eksistensialisme
murni
Tokoh pelopor yaitu
Sartre, Nietzsche. Eksistensialisme ini terbebas dari semuma paham yang
diwariskan. Inti pemahamanya bahwa wujud (being) merupakan sebuah tragedi yang
dihidupkan oleh manusia dan melihat orang lain serta hubungan mereka secara
oersonal denga pandangan negative.
Eksistensialisme ini tidak menemukan makna dan tujuan dari wujud (being)
sehingga dianggap nihilitas.
·
Eksistensialisme
Terikat
Tokoh pelopor yaitu Karl
Jaspers, Gabrile Marcell. Inti pembahasan yaitu bahwa manusia harus
mengembalikan wujud (being) kepada Tuhan dan ditangan-Nya tragedy berubah
menjadi keselamatan.
Eksistensi dan pengalaman subyektif
Eksistensi
memberikan tekanan kepada inti kehidupan manusia dan pengalamanya, yakni
terhadap kesadarannya secara langsung dan subjektif. Bagi eksistensialisme,
tidak ada p;engetahuan yang terpisah dari subjek yang mengetahui. Kebenaran
adalah pengalaman subjektif tentang hidup bersifat kongkret, individual dan personal.
No comments:
Post a Comment