Keuangan adalah salah satu masalah pelik dan sering dialami sebagian
besar rumah tangga di seluruh dunia. Tidak jarang, masalah keuangan
membuat hubungan dalam rumah tangga harus berakhir. Berikut beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pengaturan uang:
1. Wajib membahas keuangan dengan pasangan
Uang adalah topik sensitif, terutama jika Anda dan pasangan memiliki pendapatan yang berbeda atau memiliki utang yang signifikan. Terlepas dari situasi pribadi Anda, penting untuk mendiskusikan masalah keuangan secara terbuka. Jika pasangan menolak, bersikeraslah dengan cara yang sopan dan lembut.
2. Susun rencana keuangan atau anggaran (financial plan)
Setelah diskusi, Anda bisa menyusun rencana keuangan secara bersama untuk mengatasi utang dan menabung demi masa depan. Hal tersebut secara signifikan dapat mengurangi risiko timbulnya perdebatan tentang uang, atau bahkan perceraian. Perencanaan yang matang akan mempermudah Anda dalam mengatur keuangan rumah tangga atau pribadi.
3. Kartu kredit adalah sebuah kesalahan besar bila disalahgunakan1. Wajib membahas keuangan dengan pasangan
Uang adalah topik sensitif, terutama jika Anda dan pasangan memiliki pendapatan yang berbeda atau memiliki utang yang signifikan. Terlepas dari situasi pribadi Anda, penting untuk mendiskusikan masalah keuangan secara terbuka. Jika pasangan menolak, bersikeraslah dengan cara yang sopan dan lembut.
2. Susun rencana keuangan atau anggaran (financial plan)
Setelah diskusi, Anda bisa menyusun rencana keuangan secara bersama untuk mengatasi utang dan menabung demi masa depan. Hal tersebut secara signifikan dapat mengurangi risiko timbulnya perdebatan tentang uang, atau bahkan perceraian. Perencanaan yang matang akan mempermudah Anda dalam mengatur keuangan rumah tangga atau pribadi.
Jika saat ini Anda memiliki utang kartu kredit, buatlah strategi untuk membayarnya. Cara yang bisa ditempuh diantaranya membatasi penggunaan ponsel, TV, atau internet, untuk berhemat guna membayar utang Anda. Ketika membuat strategi, sadari bahwa pengorbanan tersebut hanyalah sementara. Anda hanya perlu mengurangi semuanya sedikit-sedikit sampai saldo akhir Anda lunas. Kemudian berkomitmenlah untuk tidak pernah berhutang lagi.
4. Menabung untuk masa depan adalah hal penting
Lebih dari sepertiga orang Amerika tidak memiliki tabungan pensiun. Bahkan, banyak dari mereka lebih memilih menghabiskan uangnya sekarang daripada mengkhawatirkan masa depan. Namun, biaya hidup pasti akan terus meningkat. Bagaimana Anda akan membayar kebutuhan dasar jika Anda tidak mulai menabung untuk masa pensiun mulai dari sekarang?
5. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan
Kebutuhan adalah sesuatu yang harus Anda miliki untuk bertahan hidup, seperti perumahan, transportasi, makanan, air, dan pakaian. Sedangkan lainnya hampir semuanya merupakan keinginan. Membedakan keinginan atau kebutuhan sebelum Anda membeli sesuatu, akan membantu menghindari pengeluaran yang tidak perlu. (MI/Wtr4)
Selain lima hal yang harus diperhatikan dalam mengatur keuangan, berikut hal-hal yang harus dihindari dalam mengatur keuangan. diantaranya yaitu:
1. Rekening sendiri-sendiri
Hanya karena sedang jatuh cinta, pasangan yang baru menikah akan selalu merasa punya ide dan pikiran yang sama. Mereka berpikir untuk tetap memiliki rekening pribadi masing-masing, dan menggunakan uangnya masing-masing untuk keperluan rumah tangga. Toh, selama ini masing-masing hidup dengan mengandalkan keuangan pribadinya masing-masing. Namun, hal ini jangan dibiarkan. Ahli keuangan menyarankan untuk memiliki rekening bersama (selain rekening pribadi), agar Anda berdua bisa memiliki tanggung jawab bersama. Misalnya ketika ingin menginvestasikan uang, maka keputusan ini harus dilakukan bersama.
2. Pencari nafkah bertanggung jawab penuh dalam mengelola keuangan
Pernyataan ini berlaku untuk para ibu rumah tangga yang tidak bekerja, sehingga sang suami menjadi satu-satunya pencari nafkah. Terkadang hal ini membuat perempuan merasa tak punya hak untuk mengelola gaji suaminya. Meskipun menunjukkan rasa kepercayaan satu sama lain, namun seharusnya pengaturan keuangan ini disusun sesuai kesepakatan dan kebutuhan bersama. Bagaimana pun, perempuan memiliki kelebihan dalam hal detail, sehingga perhitungan pemasukan dan pengeluaran harus tetap melibatkan peran ibu.
3. Hanya memikirkan kebutuhan saat ini
Beberapa pengantin baru terkadang kurang mempersiapkan keuangan mereka dalam jangka panjang. Entah karena belum terpikirkan tentang masa depan, pengantin baru justru berkonsentrasi untuk mengatur keuangan dalam jangka pendek saja. Misalnya menghabiskan banyak uang untuk memuaskan keinginan memiliki barang-barang yang bagus, entah itu gadget dan peralatan rumah tangga yang mewah.
Tak ada salahnya untuk memenuhi keinginan belanja saat ini. Hanya saja, pengaturan penggunaan keuangan saat ini dan bagian yang ditabung untuk masa depan juga harus dipikirkan sejak awal. Hal ini berguna sebagai tabungan di saat yang tak terduga. Pengaturan keuangan pribadi dan bersama dengan baik bisa membantu mengamankan masa depan, bahkan ketika memasuki masa pensiun nanti.
Hanya karena sedang jatuh cinta, pasangan yang baru menikah akan selalu merasa punya ide dan pikiran yang sama. Mereka berpikir untuk tetap memiliki rekening pribadi masing-masing, dan menggunakan uangnya masing-masing untuk keperluan rumah tangga. Toh, selama ini masing-masing hidup dengan mengandalkan keuangan pribadinya masing-masing. Namun, hal ini jangan dibiarkan. Ahli keuangan menyarankan untuk memiliki rekening bersama (selain rekening pribadi), agar Anda berdua bisa memiliki tanggung jawab bersama. Misalnya ketika ingin menginvestasikan uang, maka keputusan ini harus dilakukan bersama.
2. Pencari nafkah bertanggung jawab penuh dalam mengelola keuangan
Pernyataan ini berlaku untuk para ibu rumah tangga yang tidak bekerja, sehingga sang suami menjadi satu-satunya pencari nafkah. Terkadang hal ini membuat perempuan merasa tak punya hak untuk mengelola gaji suaminya. Meskipun menunjukkan rasa kepercayaan satu sama lain, namun seharusnya pengaturan keuangan ini disusun sesuai kesepakatan dan kebutuhan bersama. Bagaimana pun, perempuan memiliki kelebihan dalam hal detail, sehingga perhitungan pemasukan dan pengeluaran harus tetap melibatkan peran ibu.
3. Hanya memikirkan kebutuhan saat ini
Beberapa pengantin baru terkadang kurang mempersiapkan keuangan mereka dalam jangka panjang. Entah karena belum terpikirkan tentang masa depan, pengantin baru justru berkonsentrasi untuk mengatur keuangan dalam jangka pendek saja. Misalnya menghabiskan banyak uang untuk memuaskan keinginan memiliki barang-barang yang bagus, entah itu gadget dan peralatan rumah tangga yang mewah.
Tak ada salahnya untuk memenuhi keinginan belanja saat ini. Hanya saja, pengaturan penggunaan keuangan saat ini dan bagian yang ditabung untuk masa depan juga harus dipikirkan sejak awal. Hal ini berguna sebagai tabungan di saat yang tak terduga. Pengaturan keuangan pribadi dan bersama dengan baik bisa membantu mengamankan masa depan, bahkan ketika memasuki masa pensiun nanti.
No comments:
Post a Comment